Internet dan Globalisasi Informasi

Internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Internet berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.
Internet dijaga oleh perjanjian bi- atau multilateral dan spesifikasi teknikal (protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol-protokol ini dibentuk berdasarkan perbincangan Internet Engineering Task Force (IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan dokumen yang dikenali sebagai RFC (Request for Comments). Sebagian dari RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet (Internet Architecture Board - IAB). Protokol-protokol Internet yang sering digunakan adalah seperti, IP, TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP, HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL. Beberapa layanan populer di Internet yang menggunakan protokol di atas, ialah email/surat elektronik, Usenet, Newsgroup, berbagi berkas (File Sharing), WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRC, MUD, dan MUSH. 
Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya Internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses Internet yang mudah atas bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran(decentralization) / pengetahuan (knowledge) informasi dan data secara ekstrem.
Perkembangan Internet juga telah memengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet.
Internet juga mempunyai tata tertib tertentu, yang dikenal dengan nama Nettiquette atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah netiket. Untuk di Indonesia selain tata tertib sosial di Internet juga diberlakukan peraturan (UU ITE). 

Globalisasi Informasi
Globalisasi informasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui informasi. Dengan adanya teknologi internet dan jaringan telekomunikasi nirkabel, manusia semakin mudah untuk berhubungan satu sama lain. Seperti tidak ada jarak yang memisahkan seorang di eropa dengan seorang di Indonesia. Semua berkembang begitu cepat dan distribusi informasi seperti tidak terbatas.
Dampak lain dari perkembangan globalisasi informasi adalah budaya outsourching yang banyak terjadi, seperti yang banyak terjadi di India, dimana para insinyur di India sering mengerjakan proyek IT yang diberikan oleh perusahaan dari eropa maupun amerika utara. Dengan teknologi internet, proyek bisa diberikan di waktu malam waktu amerika, yang mana saat itu berarti waktu pagi di India. Lalu, dikerjakan oleh para insinyur India, lalu di kirimkan kembali ke amerika di waktu sore hari di India, yang mana berarti waktu pagi untuk di Amerika. Sebuah pola pengerjaan yang sangat menghemat waktu tentunya.
Adanya globalisasi informasi ini, tentunya bentuk persaingan teknologi semakin cepat. Sekarang semua hasil teknologi yang baru di temukan atau di kembangkan bisa dengan cepat diketahui oleh masyarakat dunia. Adanya beberapa situs teknologi seperti discovery.com, digg.com dan ted.com. memberikan suatu kesempatan kepada masyarakat dunia untuk melihat teknologi apa yang berkembang. Sehingga persaingan dalam teknologi tidak hanya sebatas menemukan sesuatu, tetapi bagaimana mengembangkan sesuatu agar lebih humanis dan ekonomis. Sebagai contoh, saat ini perkembangan teknologi olahraga bukan membicarakan tentang bola basket yang berbentuk bulat, tetapi bagaimana membuat bola basket dengan kemampuan memantul yang baik, berat yang sesuai dan kemasan yang menarik. Globalisasi informasi memang menuntut kepada para ilmuwan dan pengusaha untuk membuat produk yang baik secara kualitas, menarik secara pengemasan, serta terjangkau secara biaya.
Dilihat dari segi budaya, globalisasi informasi memberikan suatu dampak yang sangat besar untuk budaya di Indonesia. Bergesernya minat generasi muda terhadap kesenian tradisional, penggunaan bahasa daerah yang semakin jarang ditemui serta perubahan kebiasaan yang sebenarnya bertentangan dengan budaya Indonesia. Seperti budaya sopan santun, menghormati yang lebih tua dan budaya gotong royong. Arus informasi besar-besaran ( dan tidak terkatrol arus masuknya ) memberikan sebuah culture shock kepada masyarakat Indonesia.
Hal ini seakan-akan menjadikan Indonesia yang kaya akan budaya menjadi kehilangan budayanya. Potensi budaya yang menjadi karakter bangsa semakin tergiris oleh budaya asing. Padahal kita bisa membangun karakter bangsa dengan potensi multikultur dan multietnik, seperti karakter santun suku sunda, karakter merantau suku minang, karakter tegas suku batak dan lainnya.
Lebih baru Lebih lama